Pemberkatan Pernikahan
"Berkeluarga adalah mudah untuk diikatkan tetapi tidak mudah dijalani. Pernikahan bagaikan pesawat terbang menghantam badai untuk menuju tujuan yang diawaki dua orang tetapi juga berpengaruh dan dipengaruh orang di sekelilingnya."
Pemuka agama : Bersediakah kamu mencintai pasangan Anda selamanya dalam suka maupun duka?
Cowok : "kadang-kadang gua juga bisa emosi sih, cintaku terkadang kutitipkan di atas awan"
Pemuka agama : #LOL# dalam hati "baru pertama kali nih, herannn"
Beberapa waktu yang lalu, teman saya menikah dan saya ikut menghadiri pemberkatan pernikahan mereka. Pada sesi pemuka agama bertanya kepada kedua mempelai, spontan saya dalam hati berpikir bahwa secara realistis kita harusnya akan melakukan kesalahan juga di dalam menjalankan kehidupan berkeluarga. Sesaat setelah pemberkatan saya bercanda kepada teman saya bahwa pada saat pemuka agama bertanya "Bersediakah kamu mencintai pasangan Anda dalam suka maupun duka?", kurang lebih seperti itu pertanyaannya, kok tidak dijawab secara realistis bahwa di dalam menjalani kehidupan pasti ada saat merasa kesal, terkadang cintanya melayang ke awan, ucapan pasangan terkadang bisa terasa seperti radio yang kehilangan frekuensinya. Spontan teman saya menjawab : "pas lu merit aja lu jawab demikian". Nah, ada yang menarik dalam hal ini. Langsung saya mencoba berpikir, saya orangnya cukup realistis dan lebih bersifat ilmiah. Secara realitis, kehidupan berkeluarga pasti ada perbedaan pendapat, gejolak, dan berbagai hal lainnya. Hampir semua pasangan hidup pernah bertengkar ataupun aksi tidak bicara satu sama yang lainnya. Saya coba mencari jawaban sehingga bisa merasa puas dalam hal ini. Sampai sekarang belum ada satupun orang yang menjawab serealistis itu ketika menikah, bahkan ketika saya berpikir, seorang cowok yang ingin mengungkapkan perasaan (menembak) ceweknya akan berkata akan selalu mencintai ceweknya kapan pun dan di mana pun. Padahal banyak orang yang putus sambung di masa pacaran walaupun dimulai dengan janji tersebut. Adakah seorang cowok akan mengatakan kepada ceweknya bahwa pada saat ini saya memang mencintai Anda, tetapi ke depannya siapa yang bisa tahu. Saya yakin pasti dipecat hubungan kasihnya oleh cewek tersebut sebelum jadian, haha. Apabila pada saat pengungkapan perasaan (tembak), pasti tidak akan diterima oleh cewek tersebut. Semua itu realistis, terus apakah pasangan cowoknya akan setia selalu melalui pernyataannya? Hati orang dalam diri masing-masing, hanya diri sendiri yang tahu. Terus apakah emang seorang cewek maunya dibohongi dan cuma menginginkan kata-kata manis dari seorang cowok semata. Saya juga tidak mengetahui pasti akan hal itu, tetapi saya yakin tidak seorang pun cewek yang menginginkan dusta dari orang yang dicintainya. Ada yang mengatakan kepada saya bahwa seorang cewek tidak akan merasa senang, sekali pun diberikan pesawat. Di samping repot menyimpan pesawat, atau pun tidak bisa dipakai, mereka lebih menginginkan rasa peduli dari pasangannya dan pengertian. Merekalah yang sebenarnya orang yang paling realistis. Begitu pula seorang cowok yang memerlukan dukungan seorang cewek di dalam keseharian yang bersifat duniawi. Mungkin inilah kenyataan hidup yang bisa lihat di sekeliling kita.
Komitmen
Sebenarnya ada satu hal yang penting akan hal ini. Siapa pun yang disebut di atas, hal yang terpenting adalah "komitmen". Jadi menurut saya, tidak ada satu pun orang di dunia ini inginnya memakan dusta, hahaha. Jadi gak benar tuh seorang cewek inginnya dibohongi atau pun cuma janji manis. Mereka menginginkan seseorang yang mempunyai komitmen untuk membahagiakan dia bersama kita. Seorang cewek memerlukan kepastian dari pasangannya, sehingga ungkapan kata-kata atau pun janji diperlukan walaupun belum terbukti dalam pelaksanaanya, tetapi setidaknya dapat menjadi pegangan awal. Seorang cewek adalah orang tangguh, mereka cenderung dapat bertahan walaupun diperlakukan tidak adil. Jngan pernah mengesampingkan ungkapan "Di balik seorang pria sukses, terdapat wanita hebat yang berperan di belakangnya", haha. Poin penting dari segalanya itu, seseorang harus memiliki niat yang tulus dan pasti yang diungkapkan dalam janji seperti halnya pernikahan ataupun janji pada saat mengungkapkan perasaan (menembak) seorang cewek. Jadi hendaknya kita berani berjanji dan berkomitmen untuk menjalankan janji tersebut dengan ketulusan hati. Itulah awal dari sebuah komitmen.
Cinta
Apa kata orang ketika mendengar kata "cinta"? Ada yang mengatakan bahwa "kalau sudah cinta, tahi kucing rasa cokelat", haha. Begitu juga halnya ketika seseorang sedang patah hati, seluruh sarafnya akan lumpuh dan tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari dan merenung saja sepanjang hari, syukur-syukur bukan sepanjang masa. Begitu dashyatnya sebuah kata cinta, hahaha. Terus sebenarnya apa itu cinta? Tidak ada kesepakatan yang pasti tentang apa itu cinta. "Beginilah cinta, penderitaan tiada akhir" itu kata cu pak kai. Terus apa kata kita? Masing-masing pribadi kita memiliki pandangan. Sampai-sampai cinta memiliki ukuran. Sering sekali kita mendengar seseorang menanyakan "seberapa sih cinta kamu?". Jawabannya tidak mutlak. Tetapi yang pasti, cinta memiliki tujuan yang pada hakekatnya menghasilkan kebaikan bagi orang yang kita cintai, kepedulian terhadap sesama. Ada hal yang bisa kita yakini bahwa cinta yang hanya memojokan kepada seseorang tertentu justru akan menimbulkan ketidakseimbangan. Sadar atau pun tidak sadar, kebanyakan orang atau pun pasangan yang hidupnya bahagia kecenderungan juga berbuat baik terhadap orang di sekitar mereka. Pada kenyataan hidup masa kini, tidak jarang seorang istri mengeluh tentang suaminya yang lebih baik terhadap orang lain daripada terhadap dirinya. Tidak jarang pula istri yang lebih sering mendengarkan orang lain daripada berdiskusi dengan suaminya. Komunikasi yang baik antar pribadi manusia sangatlah penting di dalam kehidupan ini, bahkan pada masa kini kita juga dituntut agar bisa berkomunikasi dengan alam, yaitu dengan peduli terhadap lingkungan serta melestarikanya. Marilah kita memulai cinta dari dalam keluarga dan sebarkan kepada lingkungan di sekitar kita. Wujudkanlah surga di dunia melalui cinta kasih sehingga semuanya akan indah pada waktunya.
Kebijaksanaan
Tidak akan ada solusi mutlak untuk berbagai masalah. Masalah yang sama bisa saja memerlukan solusi yang berbeda jika terjadi pada waktu yang berbeda. Hal yang sama pula, bahwa perlakuan yang sama tidak berlaku untuk seseorang atau pun pasangan anda. Sering kita mendengar keluhan bosan karena kegiatan yang kurang lebih sama dalam keseharian, kerjaan yang sama, mungkin juga berpacaran dengan style yang sama. Semua itu ada apa adanya. Bersyukurlah dalam diri kita bahwa kita masih bisa melakukan hal yang sama, daripada tidak dapat melakukan apa-apa di dalam keseharian, bukan pula kita harus pasrah terhadap apa yang kita terima dalam keseharian. Pengembangan diri sangat diperlukan, mulailah dari dalam diri untuk mewujudkan kehidupan yang lebih bernilai. Kebijaksanaan kita akan diuji di dalam perjalanan hidup keseharian kita. Mari kita senantiasa melihat suatu hal dari berbagai segi sehingga wujud dari hal tersebut dapat diterima dari berbagai sisi. Ada satu ungkapan "Mampu bersyukur yang dapat membuat kita bahagia, bukan bahagia yang membuat kita bersyukur". Kita perlu bisa menerima suatu keadaan baru mampu untuk menciptakan keadaan baru yang lebih baik. Berlakulah bijaksana bahkan ketika suatu hal masih dalam pikiran sebelum diwujudkan dalam tindakan.
Ketulusan Hati
Tidak jarang kita mendengar "saya sudah merelakannya" atau "ambil saja, buat kamu nih". Apabila ungkapan tersebut sesuai dengan apa yang dirasakan di dalam hati, maka itulah wujud ketulusan hati. Di dalam melakukan suatu hal, ketulusan hati diperlukan demi mendapatkan hasil yang diharapkan dan kebanggaan atas nilai dari hasil yang dicapai. Begitu pula dalam berurusan dan berkomunikasi terhadap sesama, ketulusan hati merupakan satu poin yang dapat meningkatkan kualitas di dalam hidup berkeluarga, berpacaran, dan juga pertemanan.
Kepedulian
Apabila komitmen yang berdasarkan cinta yang diwujudkan dengan kebijaksanan di dalam ketulusan hati, maka dengan sendirinya akan muncul kepedulian. Kepedulian terhadap sesama sangatlah penting di dalam mewujudkan kehidupan yang harmonis, baik dalam lingkup keluarga, berdua, maupun lingkup sosial kemasyarakatan.
Dalam berbagai hal, bukan saja dalam hal percintaan, tetapi juga dalam hal kerja, membantu orang lain, maupun berorganisasi, komitmen sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan yang sebenarnya. Misalkan dalam berorganisasi yang bersifat sosial maupun bersifat lainya, komitmen akan kecintaan kita terhadap organisasi yang menjadi wadah bagi kita untuk membantu sesama kita. Dengan dasar komitmen dan cinta itulah, lama kelamaan akan memunculkan kebijaksanaan dalam diri kita, akan sangat indah pula apabila semua ini dilakukan dengan ketulusan hati. Semuanya itu akan mewujudkan rasa kepeduliaan terhadap sesama kita.
Dalam hal belajar, seseorang memerlukan komitmen untuk menguasai hal yang akan dipelajarinya. Rasa cinta terhadap jurusan yang diambil juga diperlukan, menyenangi guru maupun dosen, semua itu juga menjadi poin di dalam mencapai kesuksesan terhadap hal yang dipelajarinya.
Kenyataan hidup bisa bermacam-macam, banyak kata-kata indah yang sering kita dengarkan, banyak pula ajaran atau pun petuah hidup. Ketahuilah bahwa bukan seberapa banyak orang mendengarkan kata-kata tersebut yang terpenting, tetapi seberapa sering kata-kata motivasi tersebut kita terapkan dalam kehidupan kita sendiri.
Semoga tulisan ini bermakna bagi yang membacanya, semoga kita semua dapat menumbuhkan cinta yang berkomitmen baik di dalam hidup berkeluarga, bekerja atau pun belajar. Semua aspek kehidupan memerlukan komitmen untuk mencapai hasil yang bernilai.
"Janganlah kita menutupi hati kita dengan satu kesalahan sesama kita, daripada berbagai kenangan indah yang telah kita lalui bersamanya".
Kisman Hong
Seorang yang harus banyak belajar tentang perasaan!